Pemandangan yang indah ketika kita
berada di puncak gunung, panasnya sengatan matahari ketika kita berjemur di
siang hari, dan suara pesawat yang memekikkan telinga merupakan contoh hasil
kerja dari system indra kita. Setiap detik, kita akan menerima berbagai rangsangan
yang berada di sekitar kita. Keadaan lingkungan sekitar dapat kita rasakan melalui
indra kita, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang merupakan sistem
indra manusia. Informasi tersebut dihantarkan ke otak untuk diolah dan
diartikan sehingga kita dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan
meraba. Jadi, masing-masing alat indra memiliki kepekaan terhadap rangsangan
dari luar atau juga disebut reseptor.
Alat indra kita memiliki bagian yang
dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung saraf sensorik atau sel-sel
reseptor. Satu macam reseptor hanya mampu menanggapi satu macam rangsangan.
Rangsangan yang diterima oieh sel reseptor terlebih dulu diubah menjadi impuls
saraf, kemudian dihantarkan ke pusat susunan saraf melalui serabut saraf
sensorik. Di dalam pusat susunan saraf, impuls saraf tersebut diolah dan
diartikan sehingga kita mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. Setelah
itu, otak memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan. Perintah dan otak
disampaikan ke Otot atau kelenjar sebagai efektor yang bertugas memberi tanggapan
terhadap rangsang tersebut.
Sistem Indra pada Manusia
Manusia mempunyai beberapa alat
indra yang berfungsi dalam menerima setiap rangsangan yang datang dari lingkungan
sekitar. Berikut penjelasan selengkapnya.
- Indra Penglihatan (Mata)
Salah satu indra pada manusia adalah
indra penglihatan. Mata merupakan salah satu organ tubuh yang penting. Di
dalamnya terdapat reseptor khusus untuk mengenali perubahan cahaya dan warna. Bola
mata terletak di dalam rongga mata dan dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
Adapun bagian luar bola mata dilindungi oleh kelopak, kelenjar air mata, dan rambut
mata.
Apabila debu masuk ke dalam mata
secara tiba-tiba, dengan cepat mata berkedip dan banyak mengeluarkan air mata.
Makin cepat berkedip, air mata yang dihasilkan makin banyak. Dengan demikian,
debu yang masuk ke mata dapat mudah dikeluarkan. Selain itu, air mata
mengandung zat yang dapat membunuh bakteri.
Bagian-bagian Mata
1. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat
berwarna putih buram, tidak tembus cahaya, dan tersusun dan jaringan ikat
dengan serat yang kuat. Lapisan sklera membentuk dinding yang mengelilingi bola
mata. Bagian dari mata yang berwarna putih sesungguhnya merupakan sklera.
Bagian depan (anterior) sklera yang tampak menggembung dan transparan disebut
kornea. Kornea mempunyai selaput
pelindung yang disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Iritasi
pada konjungtiva menyebabkan peradangan yang dinamakan konjungtivitis.
2. Selaput pembuluh (koroid)
Selaput pembuluh koroid adalah
lapisan tengah yang berwarna cokelat kehitaman sampai hitam. Lapisan ini banyak
berisi pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen pada retina. Warna gelap
pada koroid dapat berfungsi untuk mencegah adanya pemantulan sinar. Pada bagian
depan koroid membentuk tirai berpigmen yang dinamakan iris (selaput pelangi).
Pigmen pada iris inilah yang menentukan wama kornea mata. Di bagian tengah
selaput pelangi terdapat lubang untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas)
cahaya yang masuk ke mata, dinamakan pupil (anak mata). Pupil mampu melebar dan
menyempit karena kerja otot pada selaput pelangi tersebut. Apabila cahaya
meredup, pupil melebar agar lebih banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya, apabila
cahaya kuat, lubang pupil menyempit.
3. Lensa
Lensa mata terletak di belakang
selaput pelangi. Lensa akan mencembung ketika melihat benda yang dekat dan
memipih ketika melihat benda yang jauh. Kemampuan mencembung dan memipih lensa
itu bertujuan agar bayangan tepat jatuh pada bintik kuning. Kemampuan lensa
mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.
Apabila seberkas cahaya yang
melewati pupil telah sampai pada lensa mata, otot lensa akan mengubah bentuknya
untuk memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada retina. Untuk memfokuskan
bayangan dari benda yang jauh, lensa menjadi lebih pipih, sedangkan untuk
memfokuskan bayangan benda yang dekat, lensa lebih mencembung.
Sklera merupakan lapisan berwarna putih pada mata. Iris
menentukan warna mata. Pupil berfungsi mengatur banyak atau sedikitnya cahava
yang masuk ke retina.
4. Retina
Retina adalah selaput tipis yang
banyak mengandung ujung-ujung saraf penglihat. Terdapat dua macam sel
penglihat, yaitu sel-sel berbentuk batang (basillus/rod) dan sel-sel
kerucut (konus). Pada manusia, sel-sel batang berjumlah sekitar 115 juta,
sedangkan sel-sel kerucut berjumlah sekitar 6,5 juta. Sel-sel batang peka
terhadap cahaya sehingga memungkinkan kita melihat dalam keadaan remang-remang,
tetapi tidak dapat membedakan warna. Sel-sel berbentuk kerucut aktif dalam
sinar yang kuat dan peka terhadap detail dan warna. Sel-sel kerucut ini banyak
terdapat di bagian tengah bintik kuning. Sel saraf menghubungkan sel batang dan
sel kerucut ke saraf penglihat yang menghantarkan rangsangan menuju ke pusat
penglihat di otak.
Bagian dan retina yang paling peka
terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik kuning (fovea). Agar benda dapat
dilihat, bayangan harus jatuh tëpat pada bintik kuning tersebut. Adapun bagian
dari retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsang cahaya dinamakan
bintik buta. Bagian itu merupakan tempat keluarnya serabut-serabut saraf mata.
Apabila bayangannya jatuh pada bintik buta, benda yang diamati tidak terlihat.
- Indra Pendengaran (Telinga)
Telinga merupakan indra pendengaran
yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor). Selain berfungsi sebagai
indra pendengaran, telinga juga sebagai alat keseimbangan. Telinga tersusun
atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian tengah.
1. Telinga Bagian Luar
Pada bagian ini terdapat daun
telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian luar berfungsi menangkap
getaran bunyi.
2. Telinga Bagian Tengah
Pada bagian ini terdapat tulang-tulang
pendengaran dan saluran eustachius.
Tulang-tulang pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan (inkus),
dan sanggurdi (stapes). Saluran eustachius berfungsi menyamakan tekanan luar
dengan telinga tengah.
3. Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam sendiri dari
beberapa bagian berikut.
- Alat keseimbangan yang terdiri dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus.Bagian-bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VII.
- Tingkat Jorong.
- Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraf pendengaran yang menghubungkan koklea dengan otak.
- Indra Penciuman (Hidung)
Bau harum bunga atau parfum dan bau busuk merupakan molekul
bahan kimia yang berbentuk uap dan mengapung di udara. Bau dapat dikenali
melalui indra pencium, di dalam rongga hidung. Bau yang terhirup ke dalam
rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf pencium (epithelium olfaktori) yang
dilapisi oleh lender bening (mucus).
Sel saraf pencium memiliki rambut-rambut
getar (silia) yang
menjulur ke dalam mukus untuk menerima rangsang bau.
Mukus berfungsi melarutkan molekul bau sehingga dapat
diterima oleh rambut-rambut getar. Bau diterima oleh sel saraf olfaktori,
kemudian diteruskan ke otak dalam bentuk impuls saraf sehingga kita dapat
mengenal/mengindra bau. Pada umumnya, orang dapat membedakan lebih dan 3.000
jenis zat kimia melalui baunya. Bahkan, orang yang terlatih mampu membedakan
10.000 jenis bau.
- Indra Pengecap (Lidah)
Lidah adalah indra pengecap yang peka terhadap rasa dari zat
yang terlarut. Pada permukaan lidah tersebar ujung-ujung saraf pengecap yang
terkumpul dalam bentuk kuncup-kuncup (simpul) pengecap. Kuncup-kuncup pengecap
terletak dicelah-celah tonjolan lidah (papilla). Berdasarkan bentuknya, papila
dibedakan menjadi papila benang, papila
payung (bentuk jamur), dan papila
sirkumvalata (bentuk dataran dikelilingi parit).
Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar,
yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung
lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan rasa pahit di bagian belakang.
Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan rasa suatu zat dalam bentuk
larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan dibasahi dengan ludah
terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya. Makanan yang sudah mengalami
proses pencernaan di rongga mulut menghasilkan bahan kimia yang larut.
Cita rasa timbul saat kita mengecap
makanan, sesungguhnya merupakan perpaduan antara rasa dan bau. Sel penerima
rasa terletak di lidah. Pada waktu kita mengunyah makanan, sel-sel penerima
(reseptor) di lidah dan hidung menyampaikan informasi masing-masing ke otak.
Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau yang disampaikan oleh indra pengecap
(lidah) dan indra pencium (hidung). Cita rasa makanan yang lezat selalu
didahului oleh baunya. Ketika rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek
dan flu, makanan yang kita makan akan kehilangan sebagian cita rasanya.
- Indra Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indra peraba yang
memiliki reseptor khusus yang peka terhadap tekanan, sentuhan, panas, dingin,
dan rasa nyeri. Dengan reseptor tersebut, kita mampu membedakan rabaan keras
atau halus, rasa sakit atau tidak, dan membedakan panas dan dingin.
Kulit tersusun dan tiga lapisan,
yaitu epidermis, dermis, dan lapisan subkutan (hipodermis). Epidermis merupakan lapisan terluar
kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Dermismerupakan lapisan tengah kulit. Di dalanmya terdapat
kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, serta
sel-sel saraf khusus yang berkaitan dengan fungsi kulit sebagai indra peraba.
Lapisan subkutan merupakan lapisan paling dalam pada kulit atau disebut lapisan bawah kulit. Di dalam lapisan
itu terdapat jaringan lemak yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
Ujung jari mengandung Iebih dari
1.000 jenis reseptor, sedangkan punggung tangan hanya sedikit. Orang buta dapat
membaca huruf timbul (braile) karena
kepekaan ujung-ujung jarinya. Letak ujung saraf perasa sakit menjalar masuk ke
daerah epidermis. Saraf tersebut sangat penting .untuk keselamatan kita karena
memperingatkan tubuh dari bahaya yang lebih besar. Ujung reseptor untuk tekanan
berada di bagian dermis yang jauh dan permukaan kulit.
Demikian Artikel seputar Sistem
Indra pada Manusia kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman. . .
Terima kasih. . . ^_^
No comments:
Post a Comment