Di dunia ini,
banyak sekali makhluk hidup yang bisa kita temukan. Mulai dari yang dapat
dilihat dengan kasat mata, seperti kucing, anjing, tikus. Selain itu, juga ada
makhluk hidup yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat yang bernama
mikroskop, seperti bakteri. Nah, mikroskop itu seperti apa? Bagaimana cara kita
mengguakannya? Mari kita simak artikel berikut.
Mikroskop
Mikroskop (micros =
kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir di seluruh laboratorium untuk
dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop
adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang
digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh
makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Jadi, jika kalian ingin mengamati tumbuhan atau hewan bersel satu
(bakteri atau virus), kalian dapat mengamatinya dengan mikroskop.
Jenis-jenis Mikroskop
Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah jenis
mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar
bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada
objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan mikroskop
cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari
cahaya matahari, bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya
memiliki tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10
kali), sedang (40 kali), kuat (100 kali), dan lensa okuler pembesaran 10 kali.
Jadi kebanyakan mikroskop cahaya memiliki pembesaran maksimum 1000 kali dari
ukuran sebenarnya. Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler
(monokuler) adapula yang memiliki dua lensa okuler (binokuler). Mikroskop yang
memiliki satu lensa okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar objek,
sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek secara 3 dimensi,
yaitu panjang, lebar, dan tinggi objek. Mikroskop Binokuler juga dikenal dengan
nama Mikroskop Stereo.
2.
Mikroskop
Elektron
Mikroskop
Elektron adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber
energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop Elektron menggunakan magnet
sebagai pengganti lensa, yang berguna untuk memusatkan sumber energi ke objek
yang akan diamati. Mikroskop Elektron mampu memperbesar objek hingga satu juta
kali ukuran objek sebenarnya, dan seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya,
kemampuan memperbesar objek ini akan terus berkembang seiring kemajuan
teknologi.
Ada
dua jenis mikroskop elektron, yaitu Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) yang cara kerja dengan
menembuskan elektron terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar. Kemudian
ada Mikroskop Elektron Scanning yang
dapat menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran
permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.
Struktur Mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya
menyusun mikroskop, yaitu:
·
Bagian optik, yang terdiri dari
lensa objektif dan lensa okuler.
·
Bagian non-optik, yang terdiri dari
kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus
dan kasar, penjepit kaca objek (preparat),cermin, kondensor, dan sumber cahaya.
Bagian-Bagian
Mikroskop
1. Lensa
objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi
memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40
kali, dan 60 kali.
2. Revolver
atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif.
Alat ini dapat diputar-putar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang
sesuai.
3. Lensa
okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk
memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 5
kali, 10 kali, dan 12,5 kali.
4. Tubus
okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa
objektif.
5. Kaca
atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk menangkap
cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor.
6. Diafragma
merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
Bagian ini dapat menutup dan membuka.
7. Kondensor
merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang kita
amati.
8. Dasar
atau kaki yang bentuknya menyerupai tapal kuda.
9. Tiang
atau penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
10. Lengan
mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.
11. Meja
benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati
dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk
masuknya cahaya dari kondensor.
12. Penjepit
berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser-geser.
13. Makrometer
atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan
cepat.
14. Mikrometer
atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara
perlahan-lahan.
Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk Mengamati Mikroorganisme
1. Peganglah
lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain menyangga kaki
mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan dengan bagian lengan
tepat berada di hadapanmu. Lalu, bersihkan lensa dan cermin dengan menggunakan
kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran
lemah.
2. Agar
didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh
perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa okuler dan
tubus okuler.
3. Putarlah
cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler
sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain.
4. Letakkan
preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah dengan
penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor menembus kaca benda.
5. Untuk
mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
- Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
- Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan menggunakan xylol.
Demikian artikel
tentang Mikroskop kali ini. Semoga dapat menambah wawasan kita. Terima kasih. .
.
No comments:
Post a Comment